NASA Kekurangan Astronot


Jumlah saat ini dinilai tidak cukup untuk memenuhi misi luar angkasa di masa mendatang.


Lembaga antariksa Amerika Serikat, NASA, dilaporkan kekurangan astronot untuk ditugaskan di stasiun luar angkasa internasional. Jumlah astronot NASA saat ini dikatakan sangat sedikit untuk menjalankan tugas antariksa di masa mendatang.


Hal ini terungkap dalam laporan Dewan Riset Nasional pada Rabu, 7 September 2011, yang beranggotakan 13 orang ahli, termasuk di dalamnya lima mantan astronot. Dilansir dari kantor berita BBC, NASA diimbau menambah jumlah astronotnya untuk memastikan kesiapan lembaga tersebut melakukan misi luar angkasa.
Salah satu misi ambisius NASA di masa mendatang adalah penerbangan ke sebuah asteroid pada tahun 2025, dan pendaratan di planet Mars pada 2030.
Berdasarkan laporan, saat ini hanya terdapat 61 orang astronot yang bekerja di NASA. Angka ini dinilai terlalu sedikit jika dibandingkan dengan jumlah astronot pada tahun 1999 yang mencapai 150 orang. Penurunan jumlah disebabkan oleh banyaknya astronot yang telah habis masa baktinya.

Walaupun program pesawat ulang alik NASA telah berakhir pada Juli lalu, setelah 30 tahun terbang, NASA masih akan menempatkan astronot di stasiun luar angkasa internasional (ISS). Untuk menuju stasiun ini, NASA akan menggunakan pesawat ulang alik milik Rusia dan pesawat luar angkasa swasta lain.

Untuk melakukan misi ini, jumlah astronot saat ini dikatakan masih kurang. Korps astronot berjumlah 50-60 orang dikhawatirkan tidak mampu memenuhi kebutuhan penugasan apabila ada astronot yang sakit atau terluka.

"Jumlah korps astronot saat ini tidak memiliki fleksibilitas dalam mengakomodasi tugas-tugas penerbangan, eksplorasi, maupun misi baru, atau kegiatan lain yang tidak terduga," tulis laporan setebal 93 halaman tersebut.

Mencari astronot baru juga bukan perkara mudah. Rekrut terakhir NASA dilakukan pada 2009 dengan enam orang astronot baru. Para calon astronot baru juga harus memenuhi persyaratan yang tidak gampang.

Di antaranya adalah, calon astronot haruslah sarjana dari fakultas biologi, fisika, atau matematika universitas terakreditasi. Salah satu calon astronot adalah pilot dengan 1.000 jam terbang menggunakan pesawat jet. Para astronot juga harus lulus tes fisik NASA berupa tes militer dan tes terbang.