Gdansk - Juara bertahan, Spanyol, maju ke perempat final Piala Eropa 2012 setelah pemain pengganti, Jesus Navas, mencetak gol kemenangan 1-0 atas Kroasia pada pertandingan terakhir Grup C di Gdansk, Selasa (19/6) dini hari WIB.
Spanyol lolos sebagai juara Grup C dan akan memainkan pertandingan perempat final mereka di Donetsk, Ukraina, pada Sabtu melawan peringkat kedua Grup D, sedangkan Italia menduduki peringkat kedua berkat kemenangan 2-0 atas Irlandia di Poznan.
Tampil menggantikan bintang Chelsea, Fernando Torres, pada babak kedua, Navas mencetak gol kemenangan bagi Spanyol di menit ke-88, setelah Fabregas melepaskan umpan cungkil melewati pertahanan Kroasia dan Andres Iniesta menyodorkan operan terakhir.
"Ini adalah pertandingan sulit bagi kami, kami memiliki persentase penguasaan bola yang tinggi, dan kami membuktikan bahwa kami dapat mengendalikan permainan," kata pelatih Spanyol, Vicente del Bosque.
"Kami berjuang untuk kemenangan, bukan hasil imbang, dan kami telah melangkah maju dari kualifikasi ini, ini adalah motivasi untuk perempat final."
"Tim bermain baik, bahkan meski beberapa hal tidak berjalan sesuai rencana."
"Kami tidak memiliki preferensi, apakah itu Prancis, Inggris atau Ukraina, kami harus siap untuk mengatasi apapun yang akan datang."
Juara Piala Dunia ini memuncaki grup dengan tujuh poin setelah mereka bermain imbang 1-1 dengan Italia pada partai pembuka, dan menang 4-0 dari Irlandia. Sedangkan di sisi Kroasia, ini adalah hasil yang memberi kesedihan bagi pelatih Kroasia, Slaven Bilic.
"Saya ingin memberi selamat pada Spanyol, namun di atas itu, juga kepada para pemainku," kata mantan bek West Ham United dan Everton ini.
"Kami memiliki peluang-peluang terbaik di pertandingan ini, dan ketika anda bermain melawan juara dunia, anda harus mengambil keuntungan dari kesempatan-kesempatan seperti itu."
Pelatih Spanyol, Vicente del Bosque, tidak mengganti komposisi tim, sedangkan Bilic merubah formasi 4-4-2 yang ia pakai saat meraih kemenangan dari Irlandia, dan menghadapi Italia dengan formasi 4-2-3-1.
Seperti ketika mereka menghancurkan Irlandia pada pertengahan pekan lalu, Spanyol memulai dengan penguasaan bola sebanyak 80%, yang tidak pernah turun ke angka 60%, sedangkan Kroasia terlihat lebih mengandalkan bola-bola panjang yang ditujukan kepada penyerang tunggal, Mario Mandzukic.
Pada saat yang langka terjadi di area permainan Spanyol, Danijel Pranjic melepaskan tembakan ke arah sisi kiri kiper Spanyol, Iker Casillas, yang menjinakkan tembakan kaki kiri ini dengan mudah di menit ke-25.
Bek Kroasia, Vedran Corluka, mendapat kartu kuning setelah wasit asal Jerman, Wolfgang Stark memilih untuk tidak memberi hadiah penalti pada Kroasia, setelah Sergio Ramos melakukan tekel yang mengenai pergelangan kaki Mandzukic.
Sampai babak pertama usai belum ada gol yang terciptam dan kabar keunggulan Italia atas Irlandia meningkatkan ketegangan di Stadion Gdansk ketika babak kedua berlangsung.
Peluang terbaik Kroasia didapat pada menit ke-60, ketika Luka Modric melepaskan umpan silang yang disambut sundulan Ivan Rakitic, namun Casillas mampu menggagalkan peluang terbaik mereka di pertandingan ini.
Setelah bermain kurang efektif pada 60 menit bergulirnya pertandingan, Torres membuka jalan bagi Jesus Navas untuk memainkan formasi tiga pemain di lini depan, namun kedua tim masih gagal memanfaatkan peluang yang dimilikinya.
Dengan pertandingan semakin mendekati masa akhir, pukulan menentukan terjadi ketika Cesc Fabregas mengirimkan umpan terobosan melambung melewati pertahanan Kroasia untuk Iniesta, yang kemudian menaklukkan kiper Stipe Pletikosa, untuk dituntaskan melalui sepakan keras Navas, dan membawa Spanyol ke babak delapan besar.
Masih ada kabar buruk lain bagi Kroasia pada Selasa (19/6), ketika UEFA diharapkan akan mengambil tindakan tegas terhadap dugaan lagu-lagu rasis yang dinyanyikan pendukung Kroasia, yang ditujukan kepada penyerang italia, Mario Balotelli, saat kedua tim bermain imbang 1-1 pekan lalu.
Hukuman berat diharapkan akan diberikan presiden UEFAm Michel Platini, yang sebelumnya pernah menyatakan bahwa badan sepak bola Eropa tidak memberi toleransi terhadap masalah rasisme.
Badan sepak bola Eropa telah menjatuhkan ancaman pengurangan enam poin bagi Rusia di kualifikasi kejuaraan Eropa selanjutnya, setelah misil dan kembang api dilemparkan ke lapangan saat mereka melakukan debut di pertandingan Grup A melawan Republik Ceko pada 8 Juni. [EL, Ant]
Bek Kroasia, Vedran Corluka, mendapat kartu kuning setelah wasit asal Jerman, Wolfgang Stark memilih untuk tidak memberi hadiah penalti pada Kroasia, setelah Sergio Ramos melakukan tekel yang mengenai pergelangan kaki Mandzukic.
Sampai babak pertama usai belum ada gol yang terciptam dan kabar keunggulan Italia atas Irlandia meningkatkan ketegangan di Stadion Gdansk ketika babak kedua berlangsung.
Peluang terbaik Kroasia didapat pada menit ke-60, ketika Luka Modric melepaskan umpan silang yang disambut sundulan Ivan Rakitic, namun Casillas mampu menggagalkan peluang terbaik mereka di pertandingan ini.
Setelah bermain kurang efektif pada 60 menit bergulirnya pertandingan, Torres membuka jalan bagi Jesus Navas untuk memainkan formasi tiga pemain di lini depan, namun kedua tim masih gagal memanfaatkan peluang yang dimilikinya.
Dengan pertandingan semakin mendekati masa akhir, pukulan menentukan terjadi ketika Cesc Fabregas mengirimkan umpan terobosan melambung melewati pertahanan Kroasia untuk Iniesta, yang kemudian menaklukkan kiper Stipe Pletikosa, untuk dituntaskan melalui sepakan keras Navas, dan membawa Spanyol ke babak delapan besar.
Masih ada kabar buruk lain bagi Kroasia pada Selasa (19/6), ketika UEFA diharapkan akan mengambil tindakan tegas terhadap dugaan lagu-lagu rasis yang dinyanyikan pendukung Kroasia, yang ditujukan kepada penyerang italia, Mario Balotelli, saat kedua tim bermain imbang 1-1 pekan lalu.
Hukuman berat diharapkan akan diberikan presiden UEFAm Michel Platini, yang sebelumnya pernah menyatakan bahwa badan sepak bola Eropa tidak memberi toleransi terhadap masalah rasisme.
Badan sepak bola Eropa telah menjatuhkan ancaman pengurangan enam poin bagi Rusia di kualifikasi kejuaraan Eropa selanjutnya, setelah misil dan kembang api dilemparkan ke lapangan saat mereka melakukan debut di pertandingan Grup A melawan Republik Ceko pada 8 Juni. [EL, Ant]
No comments:
Post a Comment