Dari sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Biology Letters, ternyata telur kadal yang dieramkan di sarang yang lebih hangat ternyata menghasilkan anak yang lebih cerdas dibandingkan dengan mereka yang dieramkan di lingkungan yang lebih dingin. Temuan ini mengindikasikan bahwa
meningkatnya temperatur akibat pemanasan global ternyata justru bermanfaat, khususnya bagi reptil yang satu ini.
Menurut Joshua Amiel, ketua tim peneliti dari University of Sydney, penelitian terhadap perilaku reptil tersebut dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan spesies kadal yang berbeda untuk mempelajari tugas-tugas tertentu dan melihat perbedaan kemampuan para kadal saat mengerjakan tugas yang diberikan.
Pada studi, peneliti memberi tugas kadal yang lahir di inkubator bertemperatur 22 derajat Celsius serta yang lahir di temperatur 16 derajat Celsius. Mereka diminta untuk menemukan tempat berlindung saat dikejar oleh predator dan dianggap lolos ujian jika berhasil menemukan tempat bersembunyi yang ditentukan, sebelum 30 detik. Ujian sendiri dilakukan sebanyak empat kali dalam sehari, selama empat hari lalu dicatat hasilnya.
Ternyata, meskipun usia, jenis kelamin, dan kecepatan lari mereka berbeda-beda, terbukti bahwa kadal-kadal yang lahir di sarang yang lebih hangat mampu meraih hasil yang lebih baik dalam ujian tersebut.
“Penelitian itu menunjukkan bahwa beberapa kadal mampu menyelesaikan tugas dengan lebih baik dibanding yang lain,” kata Amiel. “Studi terbaru yang kami lakukan mengamati temperatur inkubator sebagai faktor potensial untuk mendorong kemampuan belajar sang kadal,” ucapnya.
Sebelum ini, temperatur inkubator diketahui dapat mempengaruhi jenis kelamin kadal, bentuk dan ukuran tubuhnya. Tetapi belum pernah diketahui bahwa itu ada kaitannya dengan kemampuan mereka dalam belajar.
(Sumber: nationalgeographic indonesia)