Instalasi reaktor nuklir Bushehr, Iran, kembali diserang virus yang bertujuan merusak sistem di instalasi tersebut. Ini adalah serangan virus kedua yang dialamatkan ke reaktor nuklir Iran, setelah virus serupa tahun lalu berhasil dilumpuhkan.
Komandan pertahanan sipil Iran, Gholamreza Jalali, pada Senin,
25 April 2011, mengatakan bahwa komputer di instalasi Bushehr diserang virus yang bernama Stars. Beruntung, virus ini berhasil ditemukan dan saat ini tengah dikarantina untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Karakteristik umum dari virus Stars telah berhasil ditemukan," ujar Jalali dilansir dari laman The Guardian.
"Virus ini sebangun dan sejalan dengan sistem komputer kami dan dalam tahap awal virus ini berhasil menyebabkan kerusakan kecil. Virus ini awalnya disalah artikan sebagai dokumen organisasi pemerintah," lanjut Jalali lagi tanpa memberikan rincian kerusakan apa yang telah terjadi.
Ini adalah serangan digital kedua yang dialami oleh Iran setelah tahun lalu instalasi Bushehr diserang oleh virus bernama Stuxnet. Walaupun pemerintah Iran mengklaim telah berhasil melumpuhkan Stuxnet, namun Jalali mengatakan bahwa Stuxnet masih berpotensi merusak di masa mendatang.
"Kita harus paham bahwa dilumpuhkannya Stuxnet bukan berarti semua ancamannya telah hilang, karena virus memiliki rentang hidup yang lama dan kemungkinan akan mengancam dengan cara lain," ujar Jalali.
Virus-virus ini, tambah dia, adalah cara AS dan Israel untuk merusak program pengayaan uranium untuk nuklir Iran. Kedua negara ini khawatir nuklir Iran akan digunakan untuk membuat senjata nuklir, padahal Iran telah berulangkali menyampaikan bahwa nuklir mereka untuk kepentingan medis dan tenaga listrik.
Jalali mengatakan bahwa dua serangan virus ini memang telah memasuki komputer di instalasi Bushehr, namun belum sempat merusak instalasi tersebut. Bushehr sendiri masih belum dioperasikan, pembukaan selalu diundur karena alasan yang tidak diungkapkan oleh pemerintah Iran.
0 komentar:
Post a Comment