Pengertian Silogisme
Silogisme merupakan cara menarik kesimpulan dengan dua
premis, yaitu premis umum (PU) dan premis khusus (PK), dan satu kesimpulan (K).
Pola penulisan ialah mengemukakan premis umum terlebih dulu, kemudian
menyampaikan premis khusus, dan diakhiri pernyataan kesimpulan.
pola umum silogisme:
PU: A-B
PK: C-A
K: C-B
Silogisme kategorial
Silogisme kategorial disusun
berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang
mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis
yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.
seperti:
·
premis mayor: Semua siswa SMA Bani Saleh lulus Ujian Nasional
·
premis minor: Rani adalah siswa SMA Bani Saleh
·
kesimpulan : Rani lulus Ujian Nasional
Berikut ini beberapa contoh dari
silogisme kategorial:
A. Semua Mahasiswa adalah lulusan
SMA
Nanni adalah mahasiswa
Jadi, Nanni lulusan SLTA.
B. Tidak ada Manusia yang tidak luput dari dosa
Polisi adalah Manusia
Jadi, Polisi tidak luput dari dosa.
C. Semua murid SD mempunyai buku
Eno bukan murid SD
Jadi, Eno tidak mempunyai buku.
D. Semua Ikan berenang
Kodok bukan ikan
Jadi kodok tidak berenang.
E. Semua Mahasiswi Gunadarma masuk kuliah
Ratna adalah Mahasiswi Guna
Jadi Ratna harus masuk kerja.
F. Semua ibu sayang kepada anaknya
Siti adalah seorang ibu
Jadi, Siti sayang kepada anaknya.
Jadi, Nanni lulusan SLTA.
B. Tidak ada Manusia yang tidak luput dari dosa
Polisi adalah Manusia
Jadi, Polisi tidak luput dari dosa.
C. Semua murid SD mempunyai buku
Eno bukan murid SD
Jadi, Eno tidak mempunyai buku.
D. Semua Ikan berenang
Kodok bukan ikan
Jadi kodok tidak berenang.
E. Semua Mahasiswi Gunadarma masuk kuliah
Ratna adalah Mahasiswi Guna
Jadi Ratna harus masuk kerja.
F. Semua ibu sayang kepada anaknya
Siti adalah seorang ibu
Jadi, Siti sayang kepada anaknya.
G. Semua Vegetarian hanya makan sayur
Lestari hanya makan sayur
Jadi Lestari adalah Vegetarian
Lestari hanya makan sayur
Jadi Lestari adalah Vegetarian
Silogisme hipotetis
Silogisme hipotetis adalah suatu silogisme yang premis
mayornya berupa keputusan hipotetis, sedangkan premis minor dan kesimpulannya
berupa keputusan kategoris. Silogisme hipotetis atau silogisme pengandaian
adalah suatu pola penalaran deduktif yag mengandung hipotesa. Silogisme
hipotetis bertolak dari suatu pendirian, bahwa ada kemungkinan apa yang disebut
dalam proposisi tidak terjadi.
Terdapat tiga tipe silogisme hipotetis berdasarkan
tiga tipe proposisi hipotesis, yaitu silogisme kondisional, silogisme
disjungtif, dan silogisme konjungtif.
Contoh :
Jika hari ini cerah , saya akan ke rumah kakek ( premis mayor )
Hari ini cerah ( premis minor )
Maka saya akan kerumah kakek ( kesimpulan ).
Jika hari ini cerah , saya akan ke rumah kakek ( premis mayor )
Hari ini cerah ( premis minor )
Maka saya akan kerumah kakek ( kesimpulan ).
silogisme alternatif
silogisme yang terdiri dari atas premis mayor berupa proposisi
alternatif. proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah
satu alternatifnya. simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
contoh:
> Adi berada di jakarta atau bandung (mayor)
> Adi berada di bandung (minor)
> jadi, Adi tidak berada di jakarta (kesimpulan)
silogisme entinem
silogisme yang jarang ditemukan dalam kehidupan sehari - hari, baik
dalam tulisan maupun lisan. yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
contoh:
-Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
-anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu anda berhak menerima
hadiah.
Sumber:
Sukses SNMPTN 2011
Lilis Rohaeni, Bandung 2006
Pengantar logika, Rafael Raga, Jakarta 1011
0 komentar:
Post a Comment