Dan sekiranya dalam sistem keseimbangan itu, terdapat cacat atau kekurangan, maka dengan sistem yang telah ditentukan (baca: sunatullah), keseimbangan itu dengan sendirinya akan kembali tercipta. Karena sistem alam raya ini merupakan sistem yang selalu menjaga keseimbangannya secara otomatis, terbuka dan dinamis.
Proses terjaganya keseimbangan sistem yang mengatur alam semesta ini berlaku di semua tempat dan lingkungan. Baik di lingkungan benda-benda hidup ataupun di lingkungan benda-benda mati. Misalkan, di salah satu belahan bumi terdapat dataran rendah, maka di belahan lain terdapat dataran tinggi yang menyeimbanginya. Begitu juga pertumbuhan kuantitas salah satu makhluk hidup, diimbangi dengan pertumbuhan angka makhluk hidup lainnya yang menjadi musuhnya.
Yang dapat merusak sistem keseimbangan ini, hanyalah manusia dengan tindakan-tindakan yang diambilnya. Terlebih setelah tercapainya kemajuan pesat di bidang sains dan teknologi, nuklir, penjelajahan luar angkasa, rekayasa genetika, pemanfaatan sinar laser dan lain sebagainya.
Tindakan manusia ini telah banyak menyebabkan kerusakan pada sistem alam semesta ini, semisal polusi yang berakibat terjadinya ketimpangan-ketimpangan dalam lingkungan hidup mereka di muka bumi ini. Di antara ketimpangan itu adalah sebagai berikut:
1. Lubang pada lapisan ozonLubang yang terdapat pada lapisan ozon terjadi karena pengaruh zat kimia yang berasal dari banyak pabrik industri di permukan bumi ini yang telah melewati batasnya sehingga menembus lapisan ozon. Juga bisa disebabkan oleh asap pesawat jet yang menembus lapisan atmosfir bumi yang terdekat atau yang disebut dengan ionosfir.
Lubang yang terdapat pada lapisan ozon ini, bisa mengakibatkan temperatur udara menjadi tinggi dan panas, karena sinar ultra violet matahari dapat menerobos secara langsung dan mengenai bumi melalui lubang yang terdapat pada lapisan ozon ini. Hal ini sangat berbahaya, karena radiasi dari sinar ini, bisa menyebabkan manusia terkena kanker kulit, atau menyebabkan dua kutub yang dimiliki bumi mencair, atau dataran-daratan di muka bumi terancam tenggelam.
2. Tersebarnya penyakit yang diakibatkan polusiPolusi udara yang terjadi, dapat menyebabkan akibat buruk, bukan saja terhadap manusia, namun dapat menimpa makhluk hidup lainnya yang sama-sama mendiami planet bumi ini. Akibat buruk itu, adalah tersebarnya berbagai macam jenis penyakit, khususnya berkenaan dengan saluran pernapasan yang secara langsung dapat terpengaruh olehnya. Juga dapat berpengaruh pada paru-paru, tenggorokan, hati, jantung, aliran darah yang disebabkan polusi udara yang ditimbulkan asap mobil, asap pabrik dan asap rokok.
Kaitannya dengan benda-benda hidup yang lain, seperti binatang dan tumbuh-tumbahan yang sama-sama mendiami bumi bersama manusia, polusi udara ini dapat mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangannya, hingga populasinya menurun. Sebagaimana polusi juga berakibat buruk pada lingkungan laut dan binatang-binatang yang terdapat di dalamnya.
Salah satu problema yang menjadi perhatian para ilmuwan adalah pencemaran minyak di sebagian perairan di dunia yang menyebabkan kematian berbagai jenis binatang laut dalam jumlah yang besar. Hal ini mendorong para aktivis lingkungan hidup untuk memikirkan solusi atas problema ini.
Untuk itu mereka memanfaatkan teknologi tinggi dengan menggunakan satu jenis bakteria yang dihasilkan dari rekayasa genetika yang memiliki manfaat dalam menguraikan cairan minyak yang mengambang di atas permukaan air laut. Namun sayangnya, apa yang mereka lakukan, ternyata mengandung akitab yang sama buruknya. Karena bakteria yang mereka ciptakan, ternyata mengandung zat racun yang dapat merusak tabiat air disamping menutupi penetrasi oksigen ke dalam air, padahal oksigen tersebut diperlukan bagi keberlangsungan binatang-binatang yang terdapat di laut.
Dari apa yang kami jelaskan di atas, polusi udara yang diakibatkan oleh penggunaan zat-zat kimia yang tidak ramah lingkungan dapat merusak kelestarian lingkungan tersebut. Dan hal ini, telah diperingatkan oleh Al-Qur'an dalam salah satu ayatnya yang terdapat pada surah Ar-Rum ayat 41. Allah SWT berfirman: "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia."
Cara pengungkapan Al-Qur'an dalam mengaitkan kerusakan yang terjadi dengan perbuatan manusia, menunjukkan bahwa kerusakan yang terdapat pada sistem alam semesta ini terjadi ketika manusia melakukan campur tangan di dalamnya, tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan oleh perbuatannya.
0 komentar:
Post a Comment