![]() |
Kencing di genangan air |
Mengapa kita dilarang kencing di genangan air. berikut ini adalah Alasan mengapa Islam Melarang Kencing Di Air Tergenang -
Banyak dokter menyebutkan bahwa jutaan orang mengidap penyakit kutu air (bilharziazis = penyakit yang hidup di air, apabila penyakit itu hinggap maka akan menjadikan kaki pecah-pecah).
Penyebab penyakit ini adalah seseorang kencing pada air tergenang yang tidak bergerak, lalu orang lain datang mandi di air tersebut dan tertimpa penyakit ini.
Apabila seseorang kencing pada air yang tergenang, maka akan keluar telur, lalu menetas, dan melahirkan penyakit. Seandainya manusia tidak kencing pada air tergenang, tentu penyakit bilharziazis tidak akan ada di dunia.
Ilmu pengetahuan telah membuktikan, bahwa semua ajaran yang disebutkan Rasulullah SAW bagi manusia merupakan kebaikan bagi manusia.
Telah disebutkan dalam hadits ini, dari Jabir ra, “Sesungguhnya Rasulullah melarang kencing pada air yang tergenang,” (HR. Muslim).
http://note-why.blogspot.com/2012/10/alasan-mengapa-islam-melarang-kencing.html
http://note-why.blogspot.com/2012/10/alasan-mengapa-islam-melarang-kencing.html
Artikel lain yang mungkin anda cari,:
tahukah
- hacker indonesia yang bisa meretas satelit
- Cara Membuat Hujan Buatan dengan Garam
- Negara Dengan Koneksi Internet Tercepat
- Beras Bisa Kembalikan Mood Anda
- Hiu Greenland adalah Hiu Paling Lambat di Dunia
- Kecepatan Cahaya Dalam Al Qur`an
- Mengapa Tubuh Kita Gemetar pada Saat Cuaca Dingin?
- Mengapa langit berwarna Biru ? Blue
- Alasan Anak Nakal bisa lebih Sukses dari Anak Kutu Buku ?
Agama
- Tanda Kekuasaan Allah Terhadap Jasad Fir’aun
- Dengar Adzan, Justin Bieber Hentikan Konser
- Fatin “X Factor” Didukung dan Dinasihati MUI
- Jenazah Syuhada Suriah Mengeluarkan Aroma Wangi
- Seorang peneliti masuk Islam, setelah mengetahui ada bakteri dalam air liur anjing
- Misteri Ka’bah Yang Menggegerkan NASA
- 5 Game yang Menghina Islam
- Ketika Jibril Memberitahukan Kepada Nabi saw mengenai neraka
- Lumpuhnya Seorang Anak yang Berusaha Membunuh Ibunya
0 komentar:
Post a Comment