Kecepatan Cahaya Dalam Al Qur`an. Ada kutipan menarik dalam menyikapi Kebudayaan Peradaban Manusia
“Makin Maju Zaman, Maka jauh Manusia Dengan Agama”
statement yang menakutkan.., Apalagi Agama dilambangkan dengan orang-orang yang terasing dalam kemajuan,,Sains Modern..
kecepatan cahaya |
Dalam Alqur’an sendiri memiliki lebih dari 750 ayat Kauniyah sedangkan sekitar 150 ayat mengenai fiqih, tapi para Ulama telah menulis ribuan kitab fiqih, tetapi nyaris tidak memperhatikan serta menulis kitab tentang alam raya dan isinya (Agus Purwanto, 2008)
Kami akan perlihatkan kepada mereka
tanda tanda kekuasaan Kami,
pada horizon dan pada diri mereka sendiri,
sehingga jelaslah
bahwa Al Quran ini adalah benar.
dan apakah Tuhan mu tidak cukup (bagimu)
bahwa sesungguhnya
Dia Maha menyaksikan segala sesuatu.
(Al Fushilat ayat 53)
Asslamu’alaikum..
Saya membaca beberapa refernsi yang menurut saya begitu menakjubkan, Tentang Kebenaran Al-Qur’an sebagai MUkjizat Rasulullah Saw, kali ini di bidang fisika
Semoga bisa menambah Iman kita dan Menjadikan kita bersemangat untuk terus mengkaji dan mempelajari Tanda-tnada Kebeseran Allah di Alam ini,
cekidot.. Ke TKP..
Oleh: Wildaiman, Alumni Matematika ITB, Guru Matematika Pontren Al Masudiyah-Cigondewah Kab. Bandung,
Mengetahui besaran kecepatan cahaya adalah sesuatu yang sangat menarik bagi manusia. Sifat unik dari cahaya yang menurut Einstein adalah satu-satunya komponen alam yang tidak pernah berubah, membuat sebagian ilmuwan terobsesi untuk menghitung sendiri besaran kecepatan cahaya dari berbagai informasi.
Seorang ilmuwan matematika dan fisika dari Mesir, Dr. Mansour Hassab Elnaby merasa adanya sinyal-sinyal dari Alquran yang membuat ia tertarik untuk menghitung kecepatan cahaya, terutama berdasarkan data-data yang disajikan Alquran. Dalam bukunya yang berjudul A New Astronomical Quranic Method for The Determination of the Speed C , Mansour Hassab Elnaby menguraikan secara jelas dan sistematis tentang cara menghitung kecepatan cahaya berdasarkan redaksi ayat-ayat Alquran. Dalam menghitung kecepatan cahaya ini, Mansour menggunakan sistem yang lazim dipakai oleh ahli astronomi yaitu sistem Siderial.
Ada beberapa ayat Alquran yang menjadi rujukan Dr. Mansour Hassab Elnaby:
Pertama, “Dialah (Allah) yang menciptakan Matahari bersinar dan Bulan bercahaya dan ditetapkannya tempat bagi perjalanan Bulan itu, agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan ” (Q.S. Yunus ayat 5).
Kedua, ” Dialah (Allah) yang menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan masing-masing beredar dalam garis edarnya” (Q.S. Anbia ayat 33).
Ketiga, “Dia mengatur urusan dari langit ke Bumi, kemudian (urusan) itu kembali kepadaNya dalamsatu hari yang kadarnya seribu tahun menurut perhitunganmu” (Q.S. Sajdah ayat 5).
Dari ayat-ayat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa jarak yang dicapai “sang urusan” selama satu hari adalah sama dengan jarak yang ditempuh Bulan selama 1.000 tahun atau 12.000 bulan. Dalam bukunya, Dr. Mansour menyatakan bahwa “sang urusan” inilah yang diduga sebagai sesuatu “yang berkecepatan cahaya”.
**
Hitungan Alquran
Dari ayat di atas dan menggunakan rumus sederhana tentang kecepatan, kita mendapatkan persamaan sebagai berikut:
C x t = 12.000 x L ……………(1)
C = kecepatan “sang urusan” atau kecepatan cahaya
t = kala rotasi Bumi = 24 x 3600 detik = 86164,0906 detik
L = jarak yang ditempuh Bulan dalam satu edar = V x T
Untuk menghitung L, kita perlu menghitung kecepatan Bulan. Jika kecepatan Bulan kita notasikan dengan V, maka kita peroleh persamaan:
V = (2 x phi x R) / T
R = jari-jari lintasan Bulan terhadap Bumi = 324264 km
T = kala Revolusi Bulan = 655,71986 jam, sehingga diperoleh
V = 3682,07 km / jam (sama dengan hasil yang diperoleh NASA)
Meski demikian, Einstein mengusulkan agar faktor gravitasi Matahari dieliminir terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang lebih eksak.
Menurut Einstein, gravitasi matahari membuat Bumi berputar sebesar:
a = Tm / Te x 360°
Tm = Kala edar Bulan = 27,321661 hari
Te = Kala edar Bumi = 365,25636 hari, didapat a= 26,92848°
Besarnya putaran ini harus dieliminasi sehingga didapat kecepatan eksak Bulan adalah
Ve= V cos a.
Jadi, L = ve x T, di mana T kala edar Bulan = 27,321661 hari = 655,71986 jam
Sehingga L = 3682,07 x cos 26,92848° x 655,71986 = 2152612,336257 km
Dari persamaan (1) kita mendapatkan bahwa C x t = 12.000 x L
Jadi, diperoleh C = 12.000 x 2152612,336257 km / 86164,0906 detik
C = 299.792,4998 km /detik
Hasil hitungan yang diperoleh oleh Dr. Mansour Hassab Elnaby ternyata sangat mirip dengan hasil hitungan lembaga lain yang menggunakan peralatan sangat canggih. Berikut hasilnya :
Hasil hitung Dr. Mansour Hassab Elnaby C = 299.792,4998 km/detik
Hasil hitung US National Bureau of Standard C = 299.792,4601 km/ detik
Hasil hitung British National Physical Labs C = 299.792,4598 km/detik
Hasil hitung General Conf on Measures C = 299.792,458 km/detik
**
Penutup
Lepas dari benar tidaknya interpretasi yang dilakukan oleh Dr. Mansour Hassab Elnaby, usaha demikian menunjukkan betapa kitab suci Alquran memiliki tantangan bagi para ilmuwan untuk lebih kreatif dan tajam dalam mengungkap fenomena-fenomena alam.
Boleh jadi, apa yang disajikan Dr. Mansour Hassab Elnaby merupakan bukti tambahan bahwa Alquran benar-benar datang dari Sang Khalik.
***
Subhanallah
0 komentar:
Post a Comment